Tuhan Mati Menggantikan ' Ku, Lalu Apa?

Monday, 05 April 2021


Jumat Agung dan Paskah adalah kalender penting gereja yang harus diperingati setiap tahunnya, bahkan pada masa pandemipun tidak akan menghentikan orang percaya untuk memperingati 2 acara ini.  Dengan berbagai cara kita akan memperingatinya; Online, onsite, hybrid, devotion, puasa, dll.  Ada beberapa alasan rohani kenapa kita memperingati 2 acara penting ini, salah satu alasannya adalah; sebagai ekspresi ungkapan syukur atas karya kristus di atas kayu salib yang telah menggantikan kita dan yang telah menebus kita dari hukuman dosa.  Bahkan, sebagai ungkapan syukur, pada peringatan Paskah, kita memperingatinya dengan ekspresi penuh sukacita karena Kristus sudah bangkit, mengalahkan maut dan menjadikan kita umat pemenang.  
So, what is next? - Proses pengudusan.
Sebagai orang percaya kita tahu, meskipun Yesus sudah mati untuk kita, membebaskan kita dari upah dosa dan menjadikan kita umat pemenang, bukan berarti kita bebas dari kesulitan dan persoalan hidup.  Namun seringkali kita tidak siap bahkan terkejut menghadapi situasi sulit tersebut.  Kita mencoba dengan berbagai cara untuk mencari jalan keluar dengan seluruh kekuatan kita.
Bagaimana jika semua masalah dan persoalan yang kita harus hadapi sebenarnya merupakan berkat terselubung?  Bagaimana kalau ini adalah cara Tuhan untuk memancarkan karakter dan pribadi Yesus Kristus di dalam diri kita?  Proses bertumbuh menjadi serupa dengan Kristus ini dikenal sebagai proses pengudusan (sanctification).
Setelah mengalami “Pembenaran Allah” maka kita akan mengalami Proses Pengudusan.  Tuhan gigih berkomitmen untuk mengudusan kita supaya kita mengalami hidup yang kekal itu.  Hidup kekal bukan hanya nanti bisa kita nikmati di surga, tapi sekarang, saat kita sudah menerima Yesus dalam hati kita.  Seperti yang Yesus nyatakan dan dicatat dalam Yohanes 17:3: “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.”
Saat kita menerima Yesus dalam hidup kita, kita dikhususkan sebagai umat pilihan Tuhan untuk tujuan baik-Nya, kita adalah milik-Nya selama-lamanya tapi kita belum sepenuhnya mengenal Yesus Kristus, sehingga kita masih terus bergumul dengan dosa, oleh karena itu kita membutuhkan proses pengudusan. Pengudusan adalah proses progresif untuk mengubah dan mendewasakan orang percaya untuk bertumbuh dalam pengenalan akan Kristus.  Proses di mana kita mulai berjalan bersama-Nya, mempelajari Firman-Nya, mempelajari apa yang dikatakan-Nya dan mulai menerapkanya dalam keseharian hidup kita, hingga kita semakin serupa Kristus!
Tentu Allah tidak membiarkan kita berjuang sendirian dalam proses pengudusan ini.  Roh Kudus, iman, doa, ketaatan dan penyerahan diri berkontribusi dalam proses pengudusan kita.  Pengudusan akan mematikan keegoisan kita, menggantikan kebergantungan kita pada diri sendiri, kemudian mengubahnya menjadi kebergantungan kepada Allah.  Pengudusan akan mematikan dosa-dosa kita, sehingga akan membuat kita makin hari makin jarang berbuat dosa.
Ketika kita tidak percaya pada proses pengudusan, maka kita akan rentan terhadap masalah, kalah dengan situasi dan kondisi, defensive saat ditegur, malu dan terbebani saat terjebak terus menerus oleh pergumulan dosa-dosa kita.  Sebaliknya, ketika kita percaya pada proses pengudusan, maka kita akan berserah diri pada pekerjaan pengudusan-Nya yang membawa kedamaian dan pertumbuhan dalam pengenalan akan Kristus, dan kita akan menghasilkan buah Roh, meskipun ada banyak tantangan yang kita hadapi.
Setelah kalender Jumat Agung dan Paskah berlalu, di masa pandemi yang tetap ada, mari kita jadikan masa ini sebagai wadah untuk berkontribusi pada pengudusan kita.  Lihat dan alami bagaimana Tuhan menggunakan kegagalan pribadi atau kesulitan saat ini untuk menumbuhkan kita menjadi semakin serupa Kristus.  Perjuangan dan frustrasi tidak selalu berarti kita berada di luar kehendak Tuhan.  Latihlah diri kita untuk secara sadar dan aktif berserah pada kuasa Roh Kudus pada masa pembelajaran ini.
Pertarungan kita yang terus menerus dengan dosa dan penderitaan, terkadang membuat kita merindukan pembebasan penuh yang Tuhan telah janjikan kepada kita.  Namun Tuhan saat ini masih ingin menujukkan bahwa ini bukan perjuangan kita sendiri, ada Roh Kudus yang senantiasa menolong kita.  Lelah boleh tapi jangan kalah.  Berserah dan jangan menyerah.  Bersemangatlah!  Perjuangan kita adalah tanda Roh Kudus ada dalam hidup kita dan akan menyingkapkan seberapa besar pengenalan kita akan Tuhan dan kebergantungan kita pada kasih dan kuasa-Nya.  
Tuhan sudah mati menggatikan kita, so what is next
2 Timotius 2:21: “Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.”  Tuhan memberkati.
Disusun oleh: Ferli Alkassa

 

Kami Peduli

Masukkan Alamat E-mail Anda untuk berlangganan dengan website Kami.

Apakah anda anggota jemaat GKY Mangga Besar?