Belajarlah Mengucap Syukur

Saturday, 02 May 2020


Mazmur 92 Di bulan bulan November ada gereja menyelengarakann ibadah pengucapan syukur atau biasa dikenal thanksgiving. Thanksgiving itu artinya mengucap syukur kepada Tuhan atas kebaikan-Nya yang telah diberikan kepada kita. Dalam ibadah ini jemaat akan membawa persembahan kepada Tuhan sebagai respons ucapan syukurnya. Hal ini merupakan kesempatan untuk mengingat dan mensyukuri akan kebaikan Tuhan. Bagaimanakah kita dapat bersyukur kepada Tuhan jika berada dalam situasi sulit? Ketika mau makan setiap hari sulit, ada tagihan ini dan itu yg perlu dibayar, sementara kita tidak memiliki uang yang cukup. Mungkinkah kita bersyukur ketika mengalami kesulitan ekonomi? Mampukan kita bersyukur ketika kesehatan kita memburuk, ada penyakit berat melanda hidup kita? Dapatkah kita bersyukur ketika ada keluarga atau seseorang yang kita kasihi dipanggil Tuhan? Bagaimana kita dapat bersyukur ketika di rumah ada banyak konflik atau masalah dengan suami atau istri, mertua, orangtua, ataupun anak? Pertanyaannya yang mana lebih mudah untuk mengucap syukur? Ketika kita diberkati Tuhan ataukah ketika kita lagi sulit? Sejatinya akan lebih mudah bagi kita untuk bersyukur saat mendapat berkat. Manakah yang lebih mudah untuk mengatakan Tuhan itu baik sewaktu semua keadaan lancar, atau saat berada dalam pergumulan berat? Tentu kita lebih mudah mengatakan Tuhan itu baik ketika semuanya baik dan lancar. Apa saja yang membuat kita sulit bersyukur? : 1. Kuatir Salah satu persoalan yang memembuat kita sulit untuk bersyukur kepada Tuhan adalah kekhawatiran kita akan diri kita sendiri. Kita terlalu fokus kepada diri kita sendiri, dan lupa akan pemeliharaan Tuhan. Kita lupa bahwa Tuhan adalah Sang Pencipta langit dan bumi. Ia adalah Tuhan yang akan menyediakan apa yang kita perlukan. Anugerah dan penyertaan-Nya selalu ada dalam hidup kita. Tetapi karena kekhawatiran dan ketakutan kita terhadap banyak hal, membuat kita tidak lagi mampu melihat penyertaan Tuhan, bahkan membuat kita lupa untuk bersyukur kepada-Nya. Tidak jarang juga membuat kita lupa bahwa Tuhan itu baik, walaupun kita berada dalam keadaan sulit. Kekhawatiran membuat kita lupa akan Tuhan yang sebenarnya ada dan berjalan bersama dengan kita. Filipi 4:6 berkata: “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” Surat Filipi mengajar kita perlunya menyerahkan segala kekhawatiran kita kepada Tuhan. Bahkan kita perlu nyatakan itu semua di dalam doa dan permohonan kita kepada Tuhan dengan penuh ucapan syukur. Ketika kita mulai khawatir akan hidup kita, khususnya kepada kesulitan yang datang. Marilah kita belajar untuk melihat kepada Allah yang adalah sumber berkat dan yang memberkati kita. Kita berdoa kepadanya dengan ucapan syukur. Apa lagi yang membuat kita sulit bersyukur? 2. Pergumulan hidup Ada banyak orang melupakan Tuhan dan lupa bersyukur saat problem hidup menimpa hidup kita. Ada sesuatu yang tidak sesuai dengan rencana kita dan kita merasa itu adalah malapetaka. Terkadang kita berpikir masalah besar tersebut disebabkan oleh dosa kita; entah kutuk, tidak hoki, karena dulu saya begini-begitu, tidak baik kepada Tuhan, dan lain sebagainya. Tentu selama kita masih hidup di dalam dunia ini, pasti kita akan mempunyai pergumulan hidup. Kita juga tidak pernah akan tahu kapan akan datang. Ada orang yang mendapatkan pergumulan itu pada masa mudanya, ada yang ketika dewasa, ada yang sudah tua sekali baru mendapatkan pergumulan, bahkan ada yang terus-menerus mendapatkan pergumulan. Mengapa ini bisa terjadi? Tentu semua ini adalah misteri dari Tuhan sendiri. Tetapi ada satu hal yang perlu kita sadari, bahwa menjadi pengikut Kristus bukanlah untuk sekadar hidup bersenang-senang, mendapat berkat, kaya raya, tidak ada sakit penyakit. Melainkan panggilan untuk menderita, pikul salib dan sangkal diri. Apa lagi yang membuat kita sulit bersyukur? 3. Keberhasilan/kesuksesan/kelimpahan/kesenangan Ketika di dalam kehidupan kita; bisnis dan usaha berjalan baik, kesehatan baik, semuanya baik, ada banyak sekali berkat yang kita alami. Sesungguhnya hal ini belum tentu akan membuat kita semakin bersyukur kepada Tuhan. Semua berkat yang kita terima dapat membuat kita lupa untuk mengucap syukur kepada Tuhan. Kita bisa fokus kepada diri sendiri, merasa semua pencapaian yang dperoleh atas hasil usaha sendiri, dan bukan karena Tuhan. Fokus utama dalam hidup kita hanya materi, berkat, kesenangan dunia, bukan berfokus kepada Sang Pemberi, yaitu Tuhan. Ada seorang bapak yang bernama Tony. Ia memiliki usaha konveksi baju dan seorang perantauan dari daerah yang datang ke kota besar untuk memulai bisnisnya. Beliau adalah seorang yang percaya kepada Tuhan dan di gereja menjadi pelayan sebagai seorang usher. Pak Tony menyambut jemaat dengan senyumnya. Seorang yang rajin sekali melayani Tuhan dan aktif dalam kegiatan gereja. Tahun demi tahun, Tuhan memberkati usaha pekerjaannya. Pak Tony ini begitu bersyukur kepada Tuhan atas berkat yang Tuhan berikan. Ia dikenal sebagai orang yang selalu bercerita tentang kebaikan Tuhan lewat kesaksiannya. Ia juga sering menceritakan tentang kebaikan Tuhan. Dari usaha baju di rumah, Pak Tony sudah mulai bisa menyewa ruko, dan gudang besar. Usahanya semakin besar. Ia bahkan sudah mulai memiliki rumah mewah, mobil dan barang-barang bermerek. Pak Tony ini semakin sukses dan pada akhirnya penjualannya itu sudah mulai import dan keluar negeri. Ketika usahanya semakin sukses sampai ke luar negeri, mulailah ia lupa untuk bersyukur kepada Tuhan. Ia sudah tidak lagi dia menceritakan tentang Tuhan kepada orang, yang diceritakan hanyalah tentang keberhasilan dirinya. Suatu hari Pak Tony didiagnosa oleh dokter terkena penyakit kanker. Ia harus menghabiskan banyak harta untuk menyembuhkan penyakitnya. Pekerjaannya pun semakin lama semakin menurun. Di tengah kesulitan hidup yang dihadapi, ia ingat lagi akan Tuhan. Tetapi bukannya berdoa dan minta belas kasihan, malah ia marah-marah kepada Tuhan karena penyakitnya. Satu persatu-satu teman gerejanya datang, mengajak Pak Tony untuk berdoa dan menyerahkan seluruh kekhawatirannya kepada Tuhan. Awalnya hanya 1 atau 2 orang yg datang, tapi semakin hari semakin banyak temen-teman gereja yang mengunjunginya, mereka datang membesuk dan mengajak berdoa. Pada akhirnya di tengah kesulitan dan pergumulan sakit penyakit, Pak Tony ingat akan Tuhan yang sebenarnya selalu ada bersamanya, dari awal ia membuka usaha sampai saat ia sedang sakit. Ia kembali ingat kepada Tuhan dan Tuhan tetap berbelas kasihan kepadanya. Walaupun di dalam kehidupannya ia telah melupakan Tuhan. Tetapi lewat sakit penyakit dan temen-teman yang selalu mengingatkannya, ia dapat kembali bersyukur kepada Tuhan. Bersyukur akan keselamatan, bersyukur akan temen-teman dan keluarga yang memperhatikan. Sebenarnya di tengah kekuatiran dan pergumulan hidup, ataupun keberhasilan serta berkat yang kita terima, sebenarnya ada Tuhan disana. Kita dapat menemukan Tuhan di tengah semua kekhawatiran, pergumulan hidup, dan juga ketika kita sedang berkelimpahan. Tetapi kita bisa saja lupa akan Tuhan dan lupa bersyukur. Marilah kita belajar dari pemazmur, bagaimana ia selalu mengucap syukur: 1. Adalah baik untuk menyanyikan syukur kepada Tuhan (ayat 2) Pemazmur berkata; adalah suatu hal yang baik ketika kita menyanyikan sebuah nyanyian syukur kepada Tuhan. Tuhan memberikan kita pujian rohani agar kita bisa mengucap syukur kepada-Nya. Mengapa Pemazmur di sini mengucap syukur kepada Tuhan dengan bernyanyi, dan dengan alat musik? Karena ketika kita menyanyikan pujian syukur, hati kita langsung ingat kepada Tuhan, kita bisa mengungkapkan syukur itu lewat nyanyian. Kita bisa ingat akan lirik lagunya, kita ingat akan apa yang sudah Tuhan lakukan dalam hidup kita. Saya mengajak bapak ibu ketika kita khawatir, atau dalam pergumulan hidup, untuk bernyanyi seperti pemazmur. Kita nyanyikan lagu seperti; Ajarku setia bersyukur, hitung berkat satu persatu, dan lainnya. Lagu-lagu ini akan mengubah rasa kekhawatiran kita menjadi ungkapan syukur kepada Tuhan. Maka dari itu pemazmur memuji Tuhan dengan nyanyian dan lagu kepada Tuhan. 2. Menceritakan akan kasih setia Tuhan di waktu pagi dan Malam (ayat 3) Pemazmur mengajak kita untuk menceritakan akan kasih setia, anugerah dan kebaikan Tuhan yang sudah kita terima. Pemazmur tidak berkata ceritakanlah komplainanmu di waktu pagi dan di waktu malam kepada teman dan keluargamu. Pemazmur tidak berkata demikian. Pemazmur mau agar kita bercerita tentang kebaikan Tuhan, membagikan tentang berkat Tuhan di dalam hidup kita. Dalam keseharian hidup kita, lebih mudah menceritakan gosip, komplain, berita yang lagi hot, kita juga dengan mudah membagikannya whatsapp tentang; resep makanan, cari membuat langing, makanan dan minuman yang sehat. Kita lebih senang menceritakan hal ini, dibandingkan dengan menceritakan berkat Tuhan yang sudah kita terima. Firman Tuhan hari ini berkata adalah baik bagi kita untuk menceritakan tentang apa yang sudah Tuhan perbuat bagi kita. Marilah kita mencoba akan hal ini. Mungkin kita berkata: Sharing apa? Tidak ada berkat, saya susah kalau diminta sharing. Marilah kita ingat lagu hitung berkat satu per satu. Kita bisa mencatat apa saja yang sudah Tuhan berikan kepada kita setiap harinya, atau setiap minggu dan setiap bulannya. Contohnya, bulan ini sebenarnya sudah tidak ada uang lagi dan perlu bayar ini dan itu. Tetapi puji Tuhan, pertolongan Tuhan datang pada waktunya, ada pekerjaan yang dapat mengatasi masalah ini. Marilah kita bagikan berkat apa saja apa yang sudah Tuhan berikan bagi kita. Kita mengucap syukur kepada Tuhan dengan cara kita memuji Tuhan dan membagikan kepada orang lain. Kalau kita lebih memilih mengeluh dan tidak mau menceritakan tentang kebaikan Tuhan, maka hal mengindikasikani adanya masalah di dalam kerohanian kita. Kita perlu minta belas kasihan kepada Tuhan. Berbalik kepada Tuhan agar Ia menolong kita mempunyai hati yang terus bersyukur kepada-Nya dan membagikan rasa syukur kita kepada orang. Disusun oleh: GI. Jose Christian

Kami Peduli

Masukkan Alamat E-mail Anda untuk berlangganan dengan website Kami.

Apakah anda anggota jemaat GKY Mangga Besar?